©ilustrasi
KULONPROGO – Kabar peredaran daging sapi dicampur babi yang beredar di Bantul, ternyata sampai di Kulonprogo. Polsek Wates Kamis (18/2) membongkar adanya dugaan peredaran daging babi hutan yang dijual oleh pedagang di Pasar Bendungan. Kini polisi tengah mendalami kasus ini.
Kanit Reskrim Polsek Wates, AKP Munarso mengatakan penggerebegan ini dilakukan setelah mendengar adanya peredaran dging babi di Kulonprogo. Selama epat bulan mereka terus melakukan pengawasan di Pasar Wates dan Pasar Bendungan. Hingga akhirnya emereka bergerak bersama dengan balai besar Veteriner (BBVET) melakukan penggerebegan.
“Kita menengarai ada peredaran daging babi di kios ini, makanya kita bertindak,” jelas Munarso.
Selain menyegel dua kios milik Ss, polisi membawa pemilik kios inike Polsek Wates untuk menjalani pemeriksaan. Mereka juga membawa sampel daging yang akan diuji laboratorium. Hasil uji itulah yang kan menjadi dasar bagi polisi dalam menetapkan tersangka.
“Dari penamilan fisik secara kasat mata, petugas BBVET juga menduga ini daging babi, tetapi kita tetap akan uji lab,” jelasnya.
Polisi akan menjerat dengan Undang-undang No.18/2012 tentang Pangan maupun pasal tindak pidana lainnya.
SS merupakan pedagang yang sudah dua tahun menjual daging sapi. Dia memiliki dua kios dan alat penggilingan daging. Setiap pagi kios ini selalu ramai dan banyak didatangi konsumen. Mereka datang untuk membeli daging dan menggilingkan menjadi bakso. Bahkan di kios ini juga terdapat frezer dengan ukuran cukup besar untuk menyimpan daging.
Ss mengaku tidak tahu jika daging yang dijual ini dicampur dengan daging babi. Daging ini dibeli dari pedagang yang ada di Brosot, Kecamatan Galur. Begitu pesan, pedagang ini akan mengirimkan kepada Ss, dan langsung dijual di Pasar Bendungan.
“Saya tidak tahu, daging itu hanya kiriman dari pedagang di Brosot,” jelasnya. (dys)
WASPADA!!!!! Daging babi beredar di BENDUNGAN WATES
Related Post
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar