BANTUL - Warga di wilayah Kecamatan Pandak
dan Sanden serta Srandakan, Bantul, diselimuti
keresahan setelah teror semprotan air keras
yang dilakukan orang tidak tidak dikenal, terjadi.
Bahkan, salah satu korban mengalami gangguan
pada penglihatan serta kulitnya mengelupas. Kini
masyarakat menuntut polisi bergerak cepat agar
dalang di balik aksi teror itu secepatnya
terungkap.
Salah satu korban penyiraman air keras, Veni
Nugraheni (23), warga Trisigan 1, Desa
Murtigading, Sanden, Bantul, mengatakan
peristiwa penyemprotan air keras yang
dialaminya terjadi Kamis lalu.
Saat itu sekira pukul 18.30 WIB, ia melakukan
perjalanan pulang dari tempat kerjanya di
Guwosari, Kecamatan, Pajangan, Bantul, menuju
rumahnya.
Selama dalam perjalanan, awalnya korban sama
sekali tidak menaruh curiga terhadap siapa pun.
Namun ketika melintas di simpang ruas Jalan
Gumulan Pandak, Bantul, korban yang sejak awal
melaju di belakang truk mulai curiga karena dari
arah berlawanan atau muncul dua orang
berbocengan mengendarai motor.
"Saya kira mereka itu mau belok kanan karena
sejak dari selatan jalannya (mereka melaju)
berada agak ke tengah jalan. Tetapi setelah
dekat, muka saya seperti kena semprot yang
dibuat dua orang itu," ujar Veni kemarin.
Setelah kejadian itu, muka gadis ini terasa
sangat panas. Tidak hanya itu, selang beberapa
hari setelah kejadian kulitnya juga mengelupas.
Bahkan dampak dari siraman air tersebut
mengakibatkan gangguan pada mata. "Kulit saya
mengelupas dan melempuh, pandangan mata
juga langsung kabur," tuturnya.
Veni mengaku tidak tahu pasti bagaimana pelaku
menyiramkan air ke mukanya, apakah
menggunakan alat atau sekedar dilemparkan,
karena peristiwa terjadi sangat cepat. Apa lagi
saat itu kondisi jalan juga sudah gelap.
Saking besarnya pengaruh air keras itu,
membuat cat pada helm yang dikenakan korban
sampai terkelupas.
0 comments:
Posting Komentar